Citrabandung, Soreang- Kepemimpinan Bupati H.M. Dadang Supriatna sudah memasuki kurang lebih 1 tahun menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bandung pasca pemilihan Kepala Daerah di tahun 2020 yang lalu.
Persoalan dan pergolakan yang terjadi saat ini ternyata sudah tergambarkan sebelum beliau menjabat, yang dimana masa-masa transisi pergantian kepemimpinan memang sudah bukan jadi rahasia umum lagi bahwa akan banyak sekali masalah, polemik dan isu-isu perbandingan dari kepemimpinan yang sebelumnya dengan yang sekarang.
Kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna (DS) banyak sekali disorot mulai dari pembangunan ekonomi, pembangunan Infrastruktur, pendidikan bahkan sampai ke ranah politik.
Dimulai dari pembangunan ekonomi pasca Pandemik COVID-19 yang sangat berdampak besar pada sektor ekonomi Makro maupun mikro, dan hal itu menjadi pekerjaan yang sangat besar bagi Bupati Dadang Supriatna bagaimana memulihkan ekonomi yang di awal kepemimpinannya harus langsung membuat solusi supaya ekonomi di Kabupaten Bandung menjadi kembali normal.
Hal ini justru menjadi senjata bagi oposisi untuk melakukan perbandingan kesejahteraan dibidang ekonomi yang dirasakan pada kepemimpinan era Bupati lama dengan yang sekarang.
Berkurangnya pemasukan APBD Kabupaten Bandung salah satu dampak dari Pandemik ini dan pembagian yang dilakukan pemerintah sekarang menjadi sangat berat dilakukan karena hal ini juga menjadi suatu perbandingan yang sangat nyata terlihat bagaimana pemerintah yang lama dengan yang sekarang.
Selanjutnya berbicara di bidang infrastruktur, ini yang sangat terlihat jelas dan sangat terasa bagi masyarakat Kabupaten Bandung, APBD Kabupaten Bandung yang banyak disalurkan kepada sektor kesehatan karena Pandemik COVID-19 berdampak besar kepada pembangunan infrastruktur yang terkesan lambat.
Banyak pula masyarakat yang tidak tahu bahwa ini memang menjadi masalah yang harus diselesaikan gara-gara Pandemik COVID-19 membutuhkan banyak sekali dana yang harus dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk Pemerintah Kabupaten Bandung, sehingga alokasi dana yang tadinya untuk pembangunan infrastruktur harus tersedot sangat signifikan pada sektor kesehatan khusus penanggulangan COVID-19.
Dampak dari hal ini adalah banyak sekali infrastruktur di Kabupaten Bandung yang bermasalah dimulai dari Jalan sampai ke bangunan serta fasilitas-fasilitas umum yang tidak terurus dengan baik.
Pekerjaan Rumah yang sangat besar dan harus cepat diselesaikan karena infrastruktur termasuk bagian dari penopang ekonomi yang akan mengembalikan situasi ekonomi supaya menjadi normal kembali, karena masyarakat sudah lelah menghadapi situasi semacam ini, menjadi korban dari Pandemik yang dihadapkan pada situasi ekonomi yang sulit serta ditambah pembangunan infrastruktur yang kurang memadai karena disunat kedalam sektor kesehatan.
Berbicara konstelasi Politik yang sering dibicarakan untuk sekarang ini sangat menuai beragam polemik, dimulainya perpecahan dari Bupati dan Wakil Bupati serta terbaginya dua kubu antara yang mendukung Kepemimpinan Bupati yang sekarang dengan Kepemimpinan Bupati yang lama.
Hal ini harus disudahi karena masyarakatlah yang menjadi korban, pemerintah dan seluruh peranti politik harus bahu membahu membangun daerah supaya kembali normal kembali, menyingkirkan ego dari masing-masing pihak dan fokus pada penyelamatan situasi ekonomi yang sekarang ini sedang sulit dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Bandung. Memang pandemik ini dikatakan berakhir tetapi dampak yang dirasakan masih terasa hingga saat sekarang ini.
Perbandingan yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat menurut saya memang tidak fair, tetapi pemerintah sekarang jangan terlena juga terhadap hal ini, Kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna harus membuktikan bahwa semua masalah diatas akan bisa diselesaikan dengan baik, meskipun berjalan lambat tapi setidaknya berusaha fokus dan totalitas demi masyarakat Kabupaten Bandung.
Membenahi berbagai sektor-sektor untuk pembenahan pembangunan ekonomi, infrastruktur, pendidikan dan mengharmoniskan kembali situasi politik harus menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya, apalagi 2024 kita sudah dihadapkan kembali kepada pesta rakyat yakni Pemilihan Kepala Daerah.
Transisi Kepemimpinan dari yang lama kepada yang sekarang harus dijadikan langkah yang tepat pada pembangunan berbagai sektor, perbandingan menjadi hal yang wajar dan kita menganggap bahwa kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna adalah menjadi pembuka atau pintu gerbang Demokrasi untuk siapapun bahwa kita sebagai putra dan putri bangsa ini berhak dan mampu menjadi pemimpin Kabupaten Bandung di masa yang akan datang.
Tidak mendinastikan dari 1 kelompok atau 1 keluarga saja, tetapi Kabupaten Bandung bisa di pimpin oleh siapa saja yang terpenting dia mampu membawa Kabupaten ini ke arah yang lebih baik.
Baca Juga
Editor: Yogi Jati Ramanda
Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.