Sebanyak 200 personel Polri dan 50 personel TNI mengikuti pelatihan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
PALEMBANG,- Sebanyak 200 personel Polri dan 50 personel TNI mengikuti pelatihan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama tiga hari, dengan instruktur dari Manggala Agni di Komplek Jakabaring, Palembang.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi di Aula Griya Agung pada Kamis (25/7/2024). Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Sumsel Dr. Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH., MH., Kapolda Sumsel Irjen A. Rachmad Wibowo, Kajati Sumsel Dr. Yulianto, SH., MH., Ketua Pengadilan Tinggi Dr. Moch Eka Kartika EM, SH., M.Hum., Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, Kepala BPBD Aksoni, SE., MM., Kepala Balai PPIKLH Ferdian Krisnanto, serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Sumsel menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak-pihak yang menginisiasi pelatihan ini, yang melibatkan berbagai stakeholder dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pihak swasta.
"Musim kemarau tahun 2024 ini dipengaruhi La Niña, yang meskipun di musim kemarau masih akan terdapat hujan, sehingga kondisi lahan menjadi basah dan potensi kebakaran berkurang. Namun, faktanya beberapa titik di Sumsel telah mengalami kebakaran lahan yang cukup mengkhawatirkan seperti di Kabupaten Ogan Ilir, PALI, OKI, dan Kabupaten Musi Banyuasin," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya upaya mitigasi seperti sosialisasi, patroli, dan pemadaman dini untuk mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan. Menurutnya, jika tidak ditangani secara dini, potensi penyebaran kebakaran dengan kondisi lahan yang kering, keterbatasan sumber air, serta akses yang sulit akan memperparah situasi.
Gubernur juga menegaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan merupakan ancaman serius bagi lingkungan dan masyarakat, yang setiap tahun menghadapi tantangan besar untuk mengatasi bencana karhutla dan dampaknya yang luas.
"Oleh karenanya, kita perlu mengendalikan dan menjaga hutan serta lahan dari kebakaran. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan kita dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan," tandasnya.
Ia berharap melalui pelatihan ini, petugas dapat memahami penyebab dan karakteristik kebakaran, menguasai teknik pencegahan dan pemadaman, meningkatkan kemampuan koordinasi dan komunikasi, serta memahami aspek hukum terkait pengendalian karhutla.
"Saya berharap seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh. Ilmu dan keterampilan yang didapatkan akan sangat berharga dalam melindungi hutan dan lahan dari kebakaran. Tugas kita tidak hanya memadamkan api, tetapi juga melakukan upaya pencegahan, termasuk edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat," harapnya.
Kapolda Sumsel Irjen A. Rachmad Wibowo mengatakan bahwa pihaknya melibatkan instruktur dari Manggala Agni untuk pelatihan ini. "Peralatan juga sudah dilengkapi, termasuk alat pelindung diri dan peralatan pompa," ujarnya.
Dengan tambahan 250 personel yang dilatih, Sumsel akan memiliki 490 personel pemadam karhutla, termasuk 240 personel dari Manggala Agni.
Irjen Rachmad Wibowo mengingatkan bahwa Inpres No. 3 Tahun 2020 tentang penanggulangan karhutla melibatkan 28 kementerian/lembaga hingga unsur terbawah para bupati dan wali kota.
Baca Juga
Editor: Rivaldo
Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.