logo logo

Media Online Mengabarkan, Berimbang, Akurat dan Terpercaya

CITRA NUSA MEDIA

Holding Foundation - Jalan Jend. Ir. Soeharto Km 20 Desa Batu Raden, Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu

Call: +62 812-7196-1028

Call: +62 853-5705-3257

redaksi@citranusamedia.com
News 21-08-2023 14:56:50

Pembangkit Listrik Panas Bumi Telah Menyediakan 30% Listrik di Sulawesi

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 milik PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) di Kabupaten Minahasa

Image
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 milik PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) di Kabupaten Minahasa

GOAL ACHIEVED - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 milik PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, menunjukkan potensi yang signifikan dan menjanjikan. Wilayah Pertambangan (WKP) terdiri dari dua blok, Topaso dan Lahendong.

Untuk blok Topaso, PGE kini telah menghasilkan 2x20 atau 40 megawatt (MW) dari kapasitas tenaga panas bumi terpasang. Secara total, PGE memiliki potensi panas bumi lebih dari 200 MW. Direktur Eksekutif PGEO Ahmad Yani mengatakan, area kerja tersebut memiliki total kapasitas hingga 120 MW. Dengan demikian, PGE dapat memberikan kontribusi hingga 30% kebutuhan listrik di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.

Ke depan, PGE di Lahendong juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas terpasang. Ia mengatakan, pada 2027 akan ada tambahan kapasitas terpasang 50 MW dengan dibukanya PLTP unit 7 dan 8.

Dengan penambahan kapasitas pembangkit, Ahmad mengatakan kontribusi PGE bisa meningkat menjadi 35% hingga 40% dari total kebutuhan listrik di Sulut.

Sementara itu, CFO PGE, Nelwin Aldriansyah, mengatakan dalam lima tahun ke depan perseroan menargetkan untuk mengembangkan tambahan 600 MW di berbagai wilayah Indonesia. Secara total, penambahan 600 MW akan membutuhkan biaya investasi hingga $1,6 miliar. Dari jumlah tersebut, PGE telah menerima sekitar $500 juta dari proses IPO, yang akan digunakan untuk memperluas kapasitas terpasang tambahan PGE menjadi lebih dari 1 GW selama lima tahun ke depan.

Dari 600MW yang disorot dalam 2 tahun pertama pembangunan, 340MW merupakan kapasitas terbesar dalam pembangunan pembangkit listrik ringan atau batu bara di seluruh Indonesia.

Di Tomoho, untuk produksi batu bara, ada sekitar 35 MW ditambah 40 biasanya di unit 7 dan 8. Secara total, produksi batu bara menargetkan pertumbuhan 210 MW, sebagian dari 600 MW.***

Baca Juga
Penulis: Wike Hema Sugiarti
Editor: Muhammad Angga Abdulah

Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.