Siapa Sebenarnya Dalang Dari Kemerdekaan Republik Indonesia, Sejarah Yang Terlupakan atau Dilupakan?
Kemerdekaan bukanlah hal yang tanpa proses, kemerdekaan merupakan Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa melalui segenap perantaranya
Tidak satupun warga Indonesia mulai dari bangku sekolah sampai bangku goyang yang tidak mengetahui tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, bahkan gelegar gaung suara sang Proklamator masih sering terngia di telinga saat membacakan teks Proklamasi kala itu.
Tepat 77 tahun yang lalu bangsa Indonesia meraih kemerdekaan secara utuh, tersampaikan secara tegas dan lugas kala itu Ir. Soekarno memproklamirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia di depan semua mata dunia.
Tanpanya tidak ada Kemerdekaan di Republik Indonesia, dan tentunya saat ini kita tak akan bisa menikmati Maha Karya dari para pendahulu, namun pernahkah kita sesekali mengorek fakta sejarah tentang siapa sebenarnya yang menjadi motor pergerakan bangsa kala itu? siapa dalang dibalik Proklamasi yang di gaungkan oleh Ir. Soekarno saat itu?
Fakta sejarah mengungkapkan bahwa setiap berjuang melawan para penjajah, Ir. Soekarno dan seluruh pejuang terus berkordinasi dan memohon restu dari Para Ulama, apapun yang terjadi maka para Ulama kala itu menjadi Porsi penting atas terjadinya semua peristiwa dibalik Kemerdekaan di Republik Indonesia.
Lantas siapa saja yang disebut sebagai Para Ulama saat itu? salah satunya adalah Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari yang menjadi motor utama pergerakan Bangsa Indonesia untuk meraih Kemerdekaannya.
Kita boleh menguak fakta sejarah tersebut, masih banyak saksi-saksi hidup yang kala itu melihat secara langsung proses terjadinya kemerdekaan di Republik Indonesia.
Salah satu bukti otentik dimana Ir. Soekarno selalu berkordinasi dan meminta saran kepada para Ulama yakni tertuang dalam Teks Proklamasi yang berbunyi "Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa". Hal ini membuktikan bahwa ada sisi Relegi yang datangnya dari para ulama dalam makna Teks Proklamasi.
Selanjutnya terbentuknya Butir-butir Pancasila dengan sila pertama yang berbunyi : "Ketuhanan Yang Maha Esa", ini merupakan kalimat tauhid yang diejawantahkan menjadi kalimat sederhana, mudah dipahami oleh seluruh rakyat Indonesia.
Tentunya begitu penting peran para ulama terdahulu, sehingga banggalah kita saat ini yang ada dalam satu barisan dengan para ulama, dan seyogianya menjadi kewajiban bagi kita semua untuk terus menjaga dan menghormati Para Ulama di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
NKRI Harga Mati, Pacasila Jaya.
Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-77
Terimakasih kepada Para Ulama, dan seluruh Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tanpa Karya Akbarmu, Kami tak akan bisa sampai di titik ini.
Baca Juga
Editor: F. WTK
Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
