logo logo

Media Online Mengabarkan, Berimbang, Akurat dan Terpercaya

CITRA NUSA MEDIA

Holding Foundation - Jalan Jend. Ir. Soeharto Km 20

Call: +62 812-7196-1028

Call: 0

redaksi@citranusamedia.com
HIKMAH 26-05-2022 00:37:37

Buyut Gus Dur yang Makamnya di Desa Ngroto Groboga, Namanya Mbah Gareng

Kiai Khoiron atau Mbah Gareng menikah dengan seorang gadis Ngroto. Dari pernikahannya itu, ia mempunyai dua orang putra, bernama Asngari dan Asyari.

Image
Makam Mbah Gareng (Buyut Gus Dur) di Desa Ngroto, Gubug, Kabupaten Grobogan

Pesantren Pedukuhan Ngroto, Gubug, Kabupaten Grobogan. Ada Santri yang sangat cerdas, berkat kegigihannya untuk melafalkan Alquran.

Dia bahkan lebih pintar di antara siswa lain yang belajar dalam pesantren.

Dia adalah Khoiron atau Choiron, seorang pemuda dari Tingkir Salatiga yang adalah nyantri di pesantren yang dibesarkan oleh Kiai Sirajudin.

Setelah menyelesaikan studinya di sekolah Pesantren Ngroto, Khoiron kemudian dapat diandalkan oleh Kiai Sirajudin untuk membantu mengajar pesantren di Ngroto.

Jadilah Ia seorang Kiai dan menetap di Ngroto. Banyak orang mengaji kepada Kiai Khoiron.

Dikatakan bahwa tubuhnya kecil dan pendek, banyak warga memanggilnya Kiai Gareng atau Mbah Gareng.

Kiai Khiron atau Mbah Gareng menikah dengan seorang gadis Ngroto.

Dari pernikahannya, ia memiliki dua putra, bernama Asngari dan Asy'ari. Sejak kecil, kedua saudara dan saudari telah dididik oleh Kiai Khoiron dengan harapan bahwa kemudian mereka juga akan menjadi Kiai atau ulama.

Salah satu putranya yang bernama Asy'ari, setelah mempelajari agama ayahnya, ia terus belajar di luar wilayah tersebut.

Pesantren di wilayah Jawa Timur yang merupakan tujuannya pada saat itu, Jawa Timur sudah dikenal sebagai gudang pesantren di negara Jawa. Adapun Asngari, ia tetap di Ngroto.

Mengenai hal ini, seorang pengkaji sejarah asal Gubug bernama Heru Hardono menyatakan, saat itu Asy‘ari merantau untuk memperdalam ilmu agama ke daerah Tuban dan lalu menetap di Jombang.

Dari putra Kiai Khoiron alias Mbah Gareng yang bernama Asy’ari inilah, kemudian menurunkan Kiai Hasyim Asy'ari yang dikenal sebagai tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan kakek dari KH Abdurahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur.

Silsilahnya berlanjut dari Kiai Hasyim Asy'ari menurunkan Kiai Wahid Hasyim yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama RI dan selanjutnya Kiai Wahid Hasyim menurunkan KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur.

Sedangkan Asngari, putra Kiai Khoiron yang lain, yang tetap tinggal di Ngroto menurunkan Baedlowi (Kades Ngroto pertama). Kemudian Baedlowi menurunkan Kiai Sukemi dan Kiai Sukemi menurunkan Kiai Zuhri atau Mbah Zuhri, yang kelak dikenal sebagai seorang ulama kharismatik yang mukim di Kuwaron, Gubug.

Kiai Khoiron sendiri mengabdikan hidupnya berdakwah di Ngroto hingga wafatnya. Saat ini, makam Kiai Khoiron masih bisa dijumpai di pemakaman Desa Ngroto, Kecamatan Gubug. Semasa hidup, Gus Dur pernah berzirah ke makam leluhurnya tersebut.

Belum lama ini, sekitar akhir bulan September 2019 lalu, putri Gusdur Yenni Wahid juga berziarah ke makam Kiai Khoiron selepas acara pengajian akbar di Alun-alun Purwodadi yang dihelat PC Muslimat NU Grobogan.

Baca Juga
Editor: Fajar Witoko

Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber : NU Jateng