Perbuatan Takterpuji Yang Dilakukan Oleh Oknum Pimpinan Ponpes Ini Terhadap Santriwati nya
OKU TIMUR – Bejat perbuatan yang di lakukan oleh oknum pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah, yang ada di Desa Nusa Raya Kecamatan Belitang lll berinis
OKU TIMUR, Republik ku – Bejat perbuatan yang di lakukan oleh oknum pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah, yang ada di Desa Nusa Raya Kecamatan Belitang lll berinisial R (52).
R (52) diduga telah melakukan tindakan asusila kepada enam orang santriwati. Perbuatan bejad tersebut mencoreng citra OKU Timur yang dikenal sebagai kota santri.
Melansir dari media SumselPedia.com.Bahwa
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten OKU Timur akhirnya angkat bicara terkait adanya kejadian tersebut. Dikatakannya, Kemenag OKU Timur telah menurunkan tim untuk mengetahui kronologi kejadian itu.
“Kemenag OKU Timur telah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan, mulai dari aparat desa setempat maupun pengurus Ponpes,” ucap Kepala Kantor Kemenag OKU Timur, H. Abdul Rosyid, Jumat, (20/5/2022) saat dibincangi di ruang kerjanya.
Dikatakan Rosyid, pihaknya sudah memanggil pihak pondok pesantren tersebut, maupun oknum yang melakukan. Ia menyayangkan peristiwa ini terjadi dilingkungan pondok pesantren, dimana seorang guru pesantren seharusnya menjadi tauladan bagi santri, namun malah melakukan perbuatan tidak terpuji.
“Informasi yang kami dapat ada enam santri yang menjadi korban pelecehan itu, namun kami belum dapat data nama-nama korban. Yang jelas kami menyayangkan tindakan ketua Ponpes Al-Falah itu, seorang kiyai yang seharusnya menjadi tauladan bagi santri namun kelakuannya seperti itu, walaupun kedua belah pihak sudah melalui proses damai,” ujarnya.
Saat disinggung sanksi apa yang diberikan terhadap ponpes tersebut, Rosyid menyebutkan jika harus memberikan sanksi terhadap ponpes itu, kemungkinan akan mendengarkan kesepakatan dan keinginan dari masyarakat dahulu.
Menurutnya, ponpes tersebut bisa dicabut izinnya jika masyarakat sekitar sudah tidak percaya dan tidak menginginkan adanya ponpes itu lagi.
“Jika masyarakat setempat sudah antipati dan meminta agar ponpes tersebut ditutup, maka dirinya siap untuk menutup. Disamping itu juga kita sudah memanggil oknum tersebut maupun ketua yayasan, namun belum diindahkan. Namun Informasi yang didapat, oknum tersebut sudah diberhentikan dari ketua Ponpes bahkan sudah tidak ada di OKU Timur,” jelas Rosyid.
Terkait sejauh apa pelecehan yang dilakukan pelaku, Rosyid mengatakan belum mengetahui secara detail. “Maaf kami belum dapat info sejauh mana bentuk pelecehanya itu, kami masih panggil ketua yayasannya, untuk dapat info yang lengkap,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA ) OKU Timur Hanafi menambahkan, pihaknya telah menemui para korban. Dari hasil pertemuan itu dikatakannya tidak terlihat trauma yang dialami para korban. Meski begitu pihaknya tetap melakukan pendampingan Psikologi terhadap korban.
“Untuk korban tetap kita lakukan pendampingan secara Psikologis meski tidak kita temui korban yang mengalami trauma. Pihak korban juga telah berdamai dan sanksi sosial pelaku juga telah diberhentikan dari pengurus Ponpes dan juga sudah keluar dari OKU Timur,” katanya.
Baca Juga
Editor: Sandi
Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.