Kelompok Cipayung Plus Jawa Barat Minta Polri Tuntaskan Kasus Sambo dan Perjudian
Kelompok Cipayung Plus Jawa Barat meminta kepada Kapolri untuk menuntaskan segala kasus kejahatan yang berkaitan dengan Irjen Ferdy Sambo
Bandung - Kelompok Cipayung Plus Jawa Barat meminta kepada Kapolri untuk menuntaskan segala kasus kejahatan yang berkaitan dengan Irjen Ferdy Sambo, baik terkait pembunuhan Brigadir J, maupun persoalan judi, narkoba, dan lainnya yang diduga berkaitan dengan Sambo.
"Harapan kami tidak hanya berhenti pada kasus kematian Brigadir J saja. Ada dugaan lainnya seperti konsorsium 303 judi online yang disebut-sebut dipimpin oleh Irjen Ferdy Sambo dan melibatkan sejumlah jenderal dan anggota polisi lainnya. Maka dari itu segera usut tuntas sampai ke akar-akarnya," ujar Koordinator Wilayah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jawa Barat Andreas Simanjuntak, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Ketua Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Barat Firman Nasution menjelaskan bahwa Bapak Kapolri harus menindak tegas dan mencopot Kapolda, Kapolres, dan jajaran kepolisian yang terbukti berkaitan dengan kasus Sambo, baik terkait pembunuhan Brigadir J ataupun konsorsium judi.
"Kita mendorong penyelesaian kasus-kasus baru yang muncul ke permukaan karena ada dugaan-dugaan baru yang melibatkan Ferdy Sambo. Dengan alasan itu Bapak Kapolri harus melakukan evaluasi besar-besaran di internal Polri itu sendiri demi mengembalikan citra polisi," tegasnya.
Menyambung pernyataan sebelumnya, Ketua Hima PUI Jawa Barat, Isep Saepulloh menyatakan banyaknya rekayasa dan fakta yang ditutupi oleh oknum Polri akan menurunkan kepercayaan publik terhadap instansi Polri.
"Untuk menjaga marwah institusi Polri dan mengembalikan kepercayaan publik, maka Kapolri harus melakukan pembenahan internal. Apalagi Bapak Jokowi sudah menegaskan agar kasus ini segera dibereskan," pungkasnya.
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Barat Faisal, mengatakan ketegasan dan profesionalitas dari Kapolri dan jajaran kepolisian sangat dibutuhkan agar kasus ini bisa dibongkar hingga ke akar-akarnya.
"Publik mendukung penuh Kapolri dan Timsus dalam proses pengusutan kasus ini. Jangan termakan narasi-narasi yang memecah-belah. Marilah kita percayakan kepada Kapolri dan jajarannya serta tetap mengawal agar proses dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya," tutur Faisal.
Di sisi lain Ketua KAMMI Jawa Barat, Ahmad Jundi Khalifatullah berharap dengan adanya kasus ini, ke depannya institusi Polri dapat bekerja secara profesional, transparan, dan berpegang teguh pada prinsip kebenaran dan keadilan.
"Ini menjadi momen bagi institusi Polri memperbaiki dirinya. Seperti yang disampaikan Kapolri, dari 430.000 anggota Polri, pasti jauh lebih banyak yang baik, profesional, dan memegang teguh nilai-nilai Tri Batra dan Catur Prasetya Polri. Salah satunya dengan memberantas aktivitas judi dan narkoba di daerah masing-masing," jelasnya.
Disambung Ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Jawa Barat (KMHDI), I Putu Lingga Dharma Nanda meminta semua pihak termasuk oknum-oknum di internal Kepolisian untuk tidak memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi hoaks yang meresahkan masyarakat.
"Kami menduga ada upaya dari oknum atau sekelompok pihak yang memanfaatkan kasus Sambo ini untuk saling menjatuhkan satu sama lain di internal Kepolisian. Beberapa hari terakhir beredar dokumen yang tidak jelas asal-usulnya berjudul Kaisar Sambo dan Konsorsium 303. Apakah semua info tersebut benar? Ataukah hanya sebagian," katanya.
Terakhir, Ketua Hima Persis Jabar, Amirul Muttaqien menyampaikan, "Kami harap Kapolri dapat tegak lurus pada keadilan dan kebenaran sehingga semua oknum di dalam ataupun luar Kepolisian yang berkaitan dengan kasus Sambo ini, baik pembunuhan Brigadir J maupun Judi Online dapat diungkap dengan transparan dan dihukum seberat-beratnya," pungkasnya.**
Baca Juga
Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.