Jenderal TNI Dudung Abdurahman Ditunjuk Erick Thohir Jadi Komut PT. Pindad
Jenderal TNI Dudung Abdurahman Ditunjuk Erick Thohir Jadi Komut PT. PindadKepala Staf Angkatan Darat (KSAD), ditunjuk Menteri BUMN, Erick Thohir
Jenderal TNI Dudung Abdurahman Ditunjuk Erick Thohir Jadi Komut PT. Pindad
GERBANG46.JAKARTA,- Dudung Abdurahman, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), ditunjuk Menteri BUMN, Erick Thohir, menjadi Komisaris Utama (Komut) PT. Pindad (Persero).
Dudung Abdurahman baru menjabat sebagai KSAD sekitar sebulan lalu, ketika dilantik Presiden Joko Widodo pada 17 November 2021. Dengan ditunjuk sebagai Komut PT. Pindad, Dudung menggantikan posisi Jenderal TNI Andika Perkasa. Kabar pergantian tersebut dibenarkan Direktur Utama Pindad, abraham mose. Menurutnya, pergantian Komisaris Utama perseroan dilakukan pada Kamis (23/12/2021), melalui Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN.
Abraham pun berharap keberadaan Dudung Abdurahman mampu mendorong kemampuan Pindad sebagai industri pertahanan agar lebih tumbuh kembang dalam melakukan inovasi terhadap produk baru seperti senapan, pistol, peluru dan kendaraan tempur dalam mendukung TNI.
“Tentunya harapan kedepan untuk Pindad dengan keberadaan Komut yang baru akan tetap mendorong kemampuan Pindad sebagai industri pertahanan lebih tumbuh kembang dalam melakukan inovasi terhadap produk baru, senapan, pistol, peluru dan kendaraan tempur u mendukung TNI kita,” ujar Abraham.
Menurut dia, Andika Perkasa pun melakukan hal serupa, yakni mendorong kinerja perseroan untuk memperkuat sistem pertahanan nasional.
“Hal yang sama juga sudah dilakukan Komut sebelumnya untuk kemajuan PT Pindad ke depan,” ungkap Abraham.Sebelum menjadi KSAD, Dudung Abdurachman menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Alumnus Akmil 1988 ini diangkat sebagai Pangkostrad sejak 25 Mei 2021 setelah dinilai sukses mengemban amanah sebagai Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya).
Nama Dudung sempat disorot karena aksinya mencopot baliho bergambar Rizieq Shihab yang saat itu menjadi pemimpin Front Pembela Islam (FPI) pada November 2020. Dudung mengatakan, apa yang dia lakukan sebagai tanda bahwa semua pihak harus taat terhadap hukum yang ada di Indonesia, termasuk dalam urusan pemasangan baliho. Di saat yang sama Dudung juga melontarkan wacana agar FPI dibubarkan.
Pada Mei 2021, Mayjen Dudung kembali menunjukkan ketegasannya dengan pernyataan komitmen untuk menumpas perilaku premanisme debt collector di wilayah Jabodetabek.
Baca Juga
Editor: Nasirudin Syach
Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.