Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK Guru di OKU Timur: Manipulasi Data dan Ketidakadilan bagi Guru Honorer
Ada nama yang dinyatakan lulus diduga tidak memenuhi syarat, statusnya sebagai guru honorer di salah satu tapi tidak pernah mengajar disekolah
OKU TIMUR - Dugaan kecurangan dalam penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023 di Kabupaten OKU Timur mencuat, menyusul laporan adanya manipulasi data pokok pendidikan (Dapodik) yang mendapat dukungan oleh Kepala Sekolah di Kecamatan Belitang II.
Pasalnya, Ada sejumlah nama yang dinyatakan lulus diduga tidak memenuhi syarat.
Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa individu berinisial SFU tercatat memiliki Dapodik di Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan berbeda.
Sementara statusnya sebagai guru honorer di salah satu sekolah tidak dapat dipertanggungjawabkan atau tidak ada.
Hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan guru honorer yang telah mengabdi lebih dari 15 tahun.
"Mereka merekayasa data dan SK-nya sebagai guru kelas untuk bisa mendaftar PPPK, sementara kami yang lama mengajar terpaksa menunggu keadilan," keluh beberapa guru honorer.
Ia berharap pemerintah memberikan solusi bagi tenaga honorer yang tidak lulus dalam seleksi PPPK 2023, mengingat banyak dari mereka telah mengabdikan diri puluhan tahun.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur, Wakimin, saat dihubungi melalui WhatsApp, hanya menyarankan agar pihak yang berkomplain menemui Kabid GTK.
"Silahkan temui pak Erwin Kabid GTK, saya lagi rapat," jawabnya singkat.
Sementara, Kabid GTK Dinas Pendidikan OKU Timur, Erwin mengatakan, dirinya hanya menyalurkan tidak mendaftarkan, karena yang mendaftarkan atau mencalonkan peserta calon PPPK hanya Kepala Sekolah.
Di tempat berbeda, Kepala BKPSDM Kabupaten OKU Timur, Sutikman, mengingatkan bahwa pihak yang memiliki bukti kecurangan dalam penerimaan PPPK harus segera melapor.
"Jika ada bukti bahwa tenaga PPPK yang lolos tidak sesuai persyaratan, segera laporkan agar bisa diambil tindakan yang sesuai," tegasnya.
Dugaan ini menimbulkan keresahan di kalangan guru honorer, yang menuntut transparansi dan keadilan dalam proses seleksi PPPK serta pengakuan terhadap pengabdian mereka yang lama.
Mereka juga secepat mungkin akan melaporkan hal ini kepada Aparat Penegak Hukum. (*)
Baca Juga
Editor: Ibra
Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
