Dinilai Berjasa Bagi Negara, PGI usulkan Buya Syafii Menjadi Pahlawan Nasional
Ketum PGI, Pendeta Gomar Gultom, mendorong agar pemerintah menjadikan mantan Ketum PP Muhammadiyah ini sebagai Pahlawan Nasional.
Jogjakarta, LanggasNews - Sosok Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafii begitu melekat di hati masyarakat. Cendekiawan Islam ini begitu bersahaja dan sederhana saat menebar pesan-pesan perdamaian dan kebinekaan.
Sifat Buya Syafii ini yang turut diteladani Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI). Ketum PGI, Pendeta Gomar Gultom, mendorong agar pemerintah menjadikan mantan Ketum PP Muhammadiyah ini sebagai pahlawan nasional.
"Kami bahkan mengusulkan agar beliau, Buya Syafii Maarif, diangkat menjadi pahlawan nasional karena beliau telah membuat begitu banyak pencerahan dan perubahan bagi bangsa kita," ujar Pendeta Gomar Gultom saat melayat ke Masjid Gedhe Kauman, DIY, tempat disemayamkannya jenazah Buya Syafii.
Karena Buya Syafii dianggap sebagai tokoh bangsa yang berjasa, Pendeta Gomar Gultom juga meminta pemerintah menganjurkan masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang, sebagai wujud penghormatan kepada Buya Syafii.
Kita juga meneladani perhatiannya kepada angkatan muda yang luar biasa. Dalam kaitan ini, kami memohon kepada negara untuk mengibarkan bendera setengah tiang beberapa hari ke depan. Dan mengimbau keputusan negara agar seluruh masyarakat Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang untuk beberapa hari ke depan.Pendeta Gomar Gultom
Kritis dan Bijak
Selama ini, Buya Syafii dikenal sebagai cendekiawan Muhammadiyah yang jauh dari kontroversi, namun tetap kritis pada kebijakan pemerintah. Pendapat kritisnya tersebut disampaikannya secara bijak. Meski kritis, Buya Syafii tetap menjalin hubungan baik dengan pemerintahan Presiden Jokowi dan disegani para pejabat.
Almarhum juga pernah ditawari posisi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2015. Namun, Buya Syafii menolaknya karena memilih independen. Meski demikian, Buya menyatakan kesediaannya menjadi Ketua Tim Independen untuk mengatasi konflik Polri-KPK pada 2015 lalu.
Selain dikenal karena kebijaksanaannya, Buya Syafii juga dikenal sebagai sosok sederhana. Kisah-kisah kesederhanannya mudah dicari saat dia naik sepeda untuk mengajar atau ke pasar di sekitar rumahnya di Nogotirto, Sleman.
Buya Syafii juga dikenang saat menjaga perdamaian usai Gereja Bedog diserang pada Februari 2018 silam oleh seorang pria bernama Suliyono. Ia langsung menuju ke gereja dengan mengendarai sepedanya untuk memastikan keamanan tetap terjaga.
Ia juga melakukan audiensi dengan pelaku penyerangan yang berhasil dilumpuhkan polisi. Buya Syafii pun mendorong penyelidikan harus profesional dan hukum harus ditegakkan.
Baca Juga
Editor: BST
Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber : Kumparan